Allah itu tiada mempunyai sifat lalai

Hari ini saya dan 2 teman saya sholat di Al-Azhar, kami sholat berjamaah seperti biasa lalu  berdiam sejenak mendengarkan tausyiah dhuhur. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Hingga waktu menunjukkan pukul 12.47 hujan tak kunjung reda. Saya hanya punya waktu sampai pukul 13.00. kami bertiga belum makan siang. Saya berdiri di samping pintu masjid menatap langit yang tertutup awan tebal. Bergelayut seakan belum puas menurunkan air yang dikandungnya. Biasanya saya pasti berdoa, meminta hujan dihentikan sejenak. Tapi kali ini saya kok malu ya minta seperti itu? Bagaimana kalo memang bumi, tempat saya berpijak ini membutuhkan air. Bagaimana kalo rumput-rumput di luar sana sedang kegirangan tersiram air hujan yang menyuburkannya? Egois sekali saya hanya tak ingin terkena air hujan lalu meminta hujan dihentikan sejenak. Lalu kami memutuskan untuk menerabas deraian air hujan dengan menggunakan mukena sebagai payungnya. Saya membatin, ya Allah sudah jam segini, ga mungkin saya bisa makan di kantin, pasti mengantri dan turun ke basement saja sudah 5 menit sendiri. gak papalah saya makannya nanti saja jam 4. Saya ga akan mati kelaparan kan gara-gara terlambat makan? Dan 2 teman saya pun juga ikut-ikutan ga makan hahhaha solidaritas ya. Kami menunggu lift dan pintunya terbuka, bu Karyati keluar dan menyapa kami. Kalian dari mana? Tadi saya cari, ayo makan itu di ruangan sebelah ada acara. Kami bertiga saling berpandangan. Masya Allah. Allah itu Maha Pemelihara. Kami bertiga langsung berbelok ke ruangan sebelah dan segera mengambil makanan secukupnya. Hari ini telah terbukti bahwa Allah itu tidak punya sifat lalai atau lupa. Allah itu memelihara dan mengatur urusan mahklukNya. Kata ayu teman saya, ini pasti karena dia memutuskan untuk ikut sholat di masjid, berjamaah lalu Allah memberikan rizkiNya. Hahhaha kami bertiga sangat bersyukur dengan hari ini yg ajaib.

Bagaimana saya tidak bersyukur? Saya merasa sangat diperhatikan dan disayang. Alhamdulillah hari ini saya makan enak. Nasi Goreng, nasi putih, semur ayam, brokoli, dan udang. See, Allah tidak pernah lalai, dan tidak punya sifat lupa đŸ˜€