Muhammad SAW dan Malaikat Penjaga Gunung serta Jibril

Kali ini saya akan bercerita tentang nabi junjungan agama saya. Nabi Muhammad saw. Saya mau ceritaaaaa kenapa saya jadi melting sama beliau. Kisah ini dimulai dari ketika nabi mengalami tahun kesedihan. Tahun kesedihan dimana dalam tahun itu beliau kehilangan pamannya Abu Thalib dan istri tercinta Kadjijah ra. Dua orang ini adalah orang yang sangat mendukung dakwah nabi. Kita tau bahwa Abu Thalib sangat menyayangi nabi seperti anaknya sendiri. Namun sayang paman nabi meninggal dalam keadaan kafir. Setelah itu Kadjijah ra juga meninggalkan beliau. Dan orang-orang Mekkah melihat keadaan nabi ini semakin berani menghina nabi karena sudah tidak ada yg melindungi nabi. Maka nabi berdakwah di kota Thaif. Karena dakwah beliau di kota Mekkah tidak diterima dengan baik maka beliau pergi ke kota Thaif. Kota ini wilayah pegunungan dan dingin. Berjarak 70 km dari Mekkah.

Seperti kebiasaaan ketika berdakwah beliau mendatangi kepala suku (ada 3 org) kota Thaif dan menyampaikan ajaran Islam yaitu Tauhid. Namun Kepala suku kota ini menolak dan mengira bahwa nabi akan merebut kekuasaannya. Padahal nabi hanya menyampaikan dakwah saja dan tidak akan mengambil alih wilayah kekuasaannya. Namun inilah yg terpikir oleh 3 orang kepala suku ini.  Maka mereka bilang, mereka tidak akan beriman walo didnding ka’bah runtuh, yg kedua bilang saya tidak akan berbicara padamu lagi Muhammad, dan yg ke tiga berkata, kalau benar kamu seorang nabi, maka kamu sangat berbahaya. Maka Nabi bilang, kalo kalian tidak mau beriman, maka ijinkan aku berdakwah pada pendudukmu. Maka mereka memerintahkan seluruh penduduknya untuk melempari beliau. Maka mereka melempari ketika nabi mengangkat kakinya. dan spontan seluruh penduduk kota Thaif melempari kaki beliau sampai berdarah. Lalu nabi pun keluar dari kota Thaif ini. berjalan seharian. dan ketika kelelahan beliau beristirahat duduk di depan perkebunan Kurma milik 2 orang pemuka Quraish Utbah dan Saibah. Melihat nabi, lalu dua orang ini menyuruh budaknya (abdas) untuk memberikan minum dan beberapa buah kurma kepada beliau. Budak ini beragama Nasrani.

Ketika beliau hendak memakan kurma beliau mengucapkan Bismillah. satu kalimat saja. Lalu Abdas merasa heran dan bertanya pada nabi.

“Dari mana anda tau kalimat itu?”

karena pada jaman itu masyarakat arab tidak mengenal apalagi mengucapkan kata ini. Tapi org ” yg pernah mempelajari agama dari langit  seperti agama Nasrani dan yahudi tau kalimat ini dengan menyebut nama Allah.

Lalu nabi bertanya padanya.

“Siapa namamu?”

“aku Abdas.”

“dari mana asalmu?”

Abdas menjawab:

“aku berasal dari Nainawa.”

Nainawa ini adalah kota yang sangat tua di Irak. salah satu kota tempat dakwahnya nabi Yunus.

Lalu berkata nabi Muhammad.

“Kamu berasal dari kota orang soleh yg bernama Yunus bin Maktoh “(semoga tulisannya ga salah :P)

karena orang Arab tidak tau tentang kota ini dan tidak mungkin mengetahui kisah nabi Yunus ini, maka Abdas berkata pada nabi.

“Dari mana anda tau tentang kotaku negeriku dan nabi Yunus?”

Nabi menjawab.

“Ia saudaraku. Ia seorang nabi, akupun seorang nabi. makanya saya tau.”

Maka Abdas pun tau dan menyadari kalo nabi bukan orang biasa. lalu ia duduk dan mendengarkan perkataan nabi Muhammad saw dan mencium kepala nabi. (Kebiasaan orang arab mencium kepala orang yang dianggap terhormat).

Lalu 2 orang Quraish ini saling mengkomentari. Lihatlah Muhammad telah merusak budak kita dalam beberapa detik saja.

Lalu Saibah bertanya. tadi saya melihat kamu mencium kepala Muhammad? ada apa?

lalu Abdas berkata, demi Allah dia telah mengucapkan perkataan yang hanya diucapkan oleh seorang nabi.

Lalu Saibah berkata, wahai Abdas tinggalkanlah agama Muhammad, sesungguhnya agamamu lebih baik darinya. maka Abdas pun menuruti perkataan tuannya dan kehilangan kesempatan untuk beriman pada islam.

dan di saat nabi sendiri beliau memanjatkan doanya kepada Allah swt.

“aku menjauhkan diri dg CahayaMu ya Allah yg telah menerangi seluruh kegelapan dan menjadi kebaikan dalam segala urusan dunia dan akhirat. janganlah Engkau membiarkan aku mengambil keputusan sekecil apapun tanpa ijinMu ya Allah. Pada siapakah Engkau akan membuatku bergantung wahai Tuhanku. Ke masa depan kah yg belum aku ketahui?atau kepada musuh yang telah engkau gantungkan nasibku pada mereka. Bila Engkau tidak murka padaku maka Engkau tidak akan perduli RahmatMu lebih aku butuhkan.”

Doa ini nabi panjatkan saat telah letih, capek dan kakinya berdarah, istrinya sudah meninggal. sungguh keadaan yang sangat hebat sedihnya.

Lalu Allah mengutus malaikat Jibril dan malaikat penjaga gunung.

“Wahai rasulallah, sesungguhnya Allah mengutus bersamaku malaikat yang bertanggungjawab atas gunung-gunung. Bila anda ingin, mintalah kepada Allah agar menyatukan gunung-gunung antara kota Thaif dan Mekkah agar kota ini hancur.”

“Kalau anda mau mintalah pada Allah sekarang.”

“Sekarang keputusan di tangan anda.” begitu kata Jibril

Maka apa kata nabi???

hiks…siap siap ya..aku ga nyangka nabi jawab ini…

Tidak, tetapi aku akan bersabar dan berharap agar Allah mengeluarkan keturunan dari mereka orang-orang yang beriman kepada Allah.

Wowwwww….sabarnya ya Nabi Muhammad ituuuuu…..hiks.

Dan seperti kita tau, ini terbukti ada Abu Hurairah penghafal hadist yang sangat terkenal.

 

ditulis kembali dari Kajian sirah nabawiyah ust. Khalid Basalamah.